Jadi ORANG BAIK saja ternyata TIDAK CUKUP
- 2011-04-27
- By Indra Noveldy
- Posted in Pernikahan
Yuk kita survey kecil-kecilan…
Tolong mengacung bagi yang merasa ya..
Siapa yang merasa dirinya termasuk dalam kategori orang baik?
Ya, orang baik dalam pengertian luas.
Juga orang baik kalau kita kaitkan dalam hubungan pernikahan.
Tidak selingkuh, tidak suka ‘nyerempet’, tidak ‘gatelan’… silakan anda tambahkan sendiri.
Tolong tetap angkat tangannya ya…
Sekarang siapa diantara anda yang angkat tangan (masuk dalam kategori orang baik), saat ini kehidupan pernikahannya sempurna.
Tidak pernah ada konflik, mesra terus, saling mengerti, tutur kata santun, tahu persis apa yang dibutuhkan pasangan…?
Loh, koq pada turun semua tangannya?
Oke… oke…
Sekarang saya coba rubah pertanyaannya deh…
Anda yang tadi sempat mengacung, merasa masuk dalam kategori orang baik… adakah diantara anda yang kondisi kehidupan pernikahannya saat ini sedang dalam masalah?
Hayooo…. coba jujur…
Kalau anda benar2 jujur, saya yakin sekali akan cukup banyak tangan yang mengacung.
Jikapun anda saat ini tidak mengacungkan tangan, mungkin pasangan anda ingin sekali mengacungkan tangannya tapi tidak berani takut anda tahu
Apa sih maksud dari ‘survey’ saya tadi?
Maksud dari pertanyaan saya tadi?
Saya ingin membangun kesadaran anda, create awareness, mengajak anda untuk tidak terlalu naif, dengan mengatakan bahwa untuk mendapatkan pernikahan yang bahagia itu cukup dengan menjadi orang baik.
Lah, kalau gitu mendingan sekalian jadi ‘orang tidak baik’ saja dong…?!
Bukan… bukan begitu maksud saya…
Pissss ah
Yang ingin saya sampaikan adalah, menjadi orang baik itu merupakan salah satu modal utama untuk mendapatkan kehidupan pernikahan yang bahagia.
Namun, MENJADI ORANG BAIK SAJA TERNYATA TIDAK CUKUP.
Faktanya, banyak yang saat ini kehidupan pernikahan mereka sedang dalam kondisi yang kurang bagus.
Ada yang saat ini merasa sedang menderita, padahal kalau ditanya kepada masing-masing pihak, dengan yakin mereka akan bilang bahwa mereka masing mencintai (minimal beberapa waktu yang lalu sebelum keadaannya sebelum jadi ‘seburuk’ ini).
Mudah-mudahan anda sudah mulai bisa menangkap ke mana arah pembicaraan saya.
Kalau jadi orang baik saja ternyata tidak cukup, lalu bagaimana?
Ternyata, anda butuh lebih dari sekedar menjadi orang baik…
Apa saja yang dibutuhkan?
Bagaimana kita bisa tahu apa saja yang kita butuhkan?
Dari mana kita bisa tahu bagaimana sebenarnya kondisi pernikahan saya saat ini?
Bagaimana cara saya mendapatkan apa yang dibutuhkan?
Bagaimana kalau pasangan saya ‘tidak peduli’ dengan apa yang dibutuhkan agar pernikahan menjadi harmonis?
Sikap seperti apa yang harus saya miliki?
Bagaimana kalau selama ini faktanya sayalah yang sebenarnya ‘menjadi korban’ dalam kondisi ini?
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @noveldy
One Response on “Jadi ORANG BAIK saja ternyata TIDAK CUKUP”
Leave a Reply Cancel reply
You must be logged in to post a comment.
Search:
Categories
Archives
- March 2016
- July 2015
- May 2015
- July 2013
- June 2013
- March 2013
- February 2013
- January 2013
- November 2012
- February 2012
- December 2011
- October 2011
- September 2011
- August 2011
- July 2011
- June 2011
- May 2011
- April 2011
- February 2011
- January 2011
- December 2010
sangat menarik, terima kasih